Senin, 25 Mei 2020

Begini Penampakan Virus Corona Dilihat Dari Mikroskop

Posted at  23.53  |  in  

 
Wujud dari virus corona yang menginfeksi lebih dari 1 Juta orang di seluruh dunia dirilis oleh ilmuwan Amerika Serikat. Ada fakta-fakta baru soal Covid-19 yang belum banyak dipahami masyarakat. 

Foto wujud virus ini dirilis oleh sebuah lembaga menangani penyakit menular dan alergi yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Amerika Serikat. 
National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Integrated Research Facility (IRF) telah merilis beberapa foto wujud dari virus corona. 
Foto-foto tersebut dibuat dengan pemindaian dan transmisi mikroskop elektron di laboratorium NIAID di Hamilton, Montana. 
Proses pengambilan foto wujud ini dilakukan dengan bantuan mikroskop elektron kemudian hasilnya diwarnai oleh kantor seni visual medis agar foto-foto tersebut menjadi terlihat lebih nyata. 
Pewarnaan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari virus dan sel yang masih sehat. 
Ilustrasi virus corona dalam animasi (unsplash/Viktor Forgacs)
Dilansir dari npr.org, Emmie de Wit, kepala Unit Patogenesis Molekuler NIAID menyediakan sampel virus corona tersebut, kemudian Elizabeth Fischer seorang ahli mikroskop memindainya dengan mikroskop elektron. 
Kemudian gambar-gambar yang berhasil dipindai ini diwarnai secara digital oleh seniman visual medis di laboratorium. 
NIAID juga mencatat bahwa gambar yang dihasilkan terlihat mirip dengan virus corona penyebab penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang sebelumnya pernah mewabah di Timur Tengah dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). 
"Itu tidak mengejutkan: Paku pada permukaan virus corona memberi nama keluarga virus ini - corona, yang merupakan bahasa Latin untuk 'mahkota', dan sebagian besar virus corona akan memiliki penampilan seperti mahkota,"
Lalu, seperti apa foto wujud virus corona yang dilihat melalui mikroskop elektron dan diwarnai secara digital oleh para ilmuwan? 
Berikut ini adalah foto wujud virus corona dari mikroskop elektron. 
 Virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron
Virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron (NIAID)
Foto ini adalah wujud dari virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron dan belum diberi warna. 
Tampak seperti ada duri atau paku di sekeliling virus corona, kemudian duri dan paku inilah yang membuat virus corona berbentuk seperti mahkota. 
Seperti diketahui, "Corona" merupakan kata dalam bahasa latin yang berarti Mahkota, virus ini dinamakan corona karena bentuk yang menyerupai mahkota. 
  • Foto yang sudah diberi warna
Foto wujud virus corona yang sudah diberi warna
Foto wujud virus corona yang sudah diberi warna (NIAID)
Dalam foto tersebut, warna oranye adalah virus corona yang dilihat dari mikroskop elektro kemudian diberi warna secara digital. 
  • Virus corona yang dilihat dari sel pasien
Foto wujud virus corona yang dilihat dengan mikroskop elektron
Foto wujud virus corona yang dilihat dengan mikroskop elektron (NIAID)
Foto ini menunjukkan virus corona yang berwarna oranye muncul dari sel tubuh yang berwarna abu-abu. 
Hasil dari foto ini didapatkan dengan mengisolasi virus dari seorang pasien Covid-19 di Amerika Serikat kemudian mengamatinya dengan mikroskop elektron di laboratorium. 
AS Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona Pada Manusia untuk Pertama Kalinya
Selain merilis foto wujud virus corona, Ilmuwan juga mulai melakukan uji coba vaksin kepada manusia untuk menangani virus corona atau Covid-19. 
Vaksin virus corona atau Covid-19 sudah mulai diuji kepada manusia.
Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Kesehatan AS, dimana AS sudah siap menguji vaksin Covid-19 kepada manusia untuk pertama kalinya.
Hal ini tentu memberi harapan baru untuk memerangi virus corona yang menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi global.
Muji coba manusia sudah dilakukan, para ahli mengatakan bahwa masih membutuhkan 12-18 bulan hingga vaksin dinyatakan aman dan tersedia di pasaran karena masih banyak uji klinis yang harus dilakukan untuk membuktikan bahwa vaksin ini aman untuk manusia.
Dilansir dari AFP, vaksin yang disebut dengan mRNA-173 itu dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator dari National Institutes of Health AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berada di Cambridfe, Massachusetts.
"Ada 45 sukarelawan berusia 18 sampai 55 tahun yang sehat akan menjadi bagian dalam uji coba vaksin. Peserta pertama menerima vaksin hari ini. Uji coba akan berlangsung selama 6 minggu," kata NIH dalam keterangan resmi.
Uji coba ini didanai oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) yang berbasis di Oslo.
"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan yang mendesak," ungkap Anthony Fauci, kepala penyakit menular di NIH.
Percobaan pertama akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda ketika disuntikkan di lengan sukarelawan.
Efek yang mungkin terjadi dari vaksin unu adalah nyeri dan demam setelah diberi injeksi.
Vaksin
Karena wabah yang kian meluas dan menginfeksi banyak orang, seluruh laboratorium dan farmasi di seluruh dunia berlomba dalam mengembangkan vaksin untuk Covid-19.
Pengobatan antivirus yang disebut remdesivir, yang dibuat oleh Gilead Sciences yang berbasis di AS, telah menjalani tahap akhir uji klinis di wilayah Asia.
Dokter di China pun sudah melaporkan bahwa obat tersebut efektif dalam memerangi penyakit ini.
Tetapi, uji coba secara acak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui secara pasti, apakah obat tersebut akan benar-benar membantu atau tidak.
Selain itu, seorang ahli farmasi bernama Inovio mengatakan akan membuat vaksin berbasis DNA dan akan diuji secara klinis bulan depan.
Tingkat keparahan pasien
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 80 persen kasus posirif virus corona atau Covid-19 adalah kasus ringan, 14 persen kasus parah dan kemudian sekitar lima persen kasus kritis.
Pasien dalam kasus ringan bisa sembuh dengan sendirinya setelah satu atau dua miggu, sementara kasus parah bisa memakan waktu sekitar enam minggu atau lebih.
Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa sekitar sartu persen dari semua orang yang terinfeksi meninggal dunia.

Share this post

About Naveed Iqbal

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim venenatis fermentum mollis. Duis vulputate elit in elit. Follow him on Google+.

0 komentar:

About-Privacy Policy-Contact us
Copyright © 2013 Alat Laboratorium . Blogger Template by Bloggertheme9
Published..Blogger Templates. Powered by Blogger.
back to top